Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia bekerjasama Google News Initiative dan Internews menggelar pelatihan Google News Initiative Training Network (GNITN) 2019 di Batam, Kepri, hari ini, Jumat (26/7/2019).
Batam menjadi kota ke 6 dari 15 kota yang direncanakan AJI Indonesia sebagai tempat penyelenggaraan GNITN tahun ini.
Kegiatan akan berlangsung selama tiga hari, Jumat-Minggu (26-28/7). Diawali Jumat, usai salat Jumat, bertempat di Gedung Stikes Ibnu Sina Batam. Sasarannya, mahasiswa, blogger, akademisi, dan pegiat NGO. Kemudian dua hari berikutnya, terbatas untuk jurnalis.
Ketua AJI Batam, Slamet Widodo mengatakan, pelatihan ini perlu diberikan kepada jurnalis dan masyarakat luas.
Secara umum, publik juga perlu diberikan pemahaman, bagaimana mereka seharusnya berhak mendapatkan berita yang bisa dipertanggungjawabkan.
“Perkembangan teknologi yang begitu cepat memudahkan publik mendapatkan informasi. Namun publik banyak dihadapkan pada disinformasi dan hoax,” kata Dodo, sapaannya dalam rilis yang diterima Tribun.
Sedangkan bagi jurnalis, kemampuan untuk melakukan verifikasi terhadap informasi menjadi penting dikuasai.
Fokus GNITN adalah mengasah keterampilan peserta dalam memanfaatkan sejumlah tools online.
Itu dalam rangka untuk verifikasi online dari beragam informasi yang terindikasi hoax, serta melakukan pengecekan kebenaran rumor yang beredar di dunia maya.
“Di kegiatan ini, peserta juga diajak untuk mengumpulkan data fake news maupun hoax untuk dilaporkan ke website Mafindo (https://www.turnbackhoax.id/lapor-hoax/) atau Cekfakta.com,” ujarnya.
Sebelum Batam, AJI Tanjungpinang lebih dulu menggelar kegiatan ini tahun lalu.
sumber : tribunnews.com