Press Release
Cek Fakta Pilkada Serentak Jadi Perhatian Peserta Workshop Fact Checking Ecosystem in Local Media
Tim Sekretariat
Jumat 31 Mei 2024
Palembang – Peran Cek Fakta di media termasuk media lokal menjadi urgen saat Indonesia akan menyelenggarakan pilkada serentak. Informasi yang akurat dan terverifikasi akan memberikan panduan bagi publik untuk bisa memilih calon kepala daerah secara sadar karena informasi yang sehat. Di sisi lain jumlah media yang telah memiliki rubrik Cek Fakta juga masih terbatas.
Namun demikian animo publik untuk lebih tahu terkait kegiatan itu juga cukup besaar, hal itu terlihat dari pertanyaan terkait tantangan dan kesempatan dari peserta workshop yang terselenggara di Tengah perhelatan Indonesia Fact Checking Summit (IFCS) di Palembang, Sumatera Selatan pada 2-5 Mei 2024.
Tiga pembicara dan moderator dari Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) memberikan pemahamah dan pentingnya Cek Fakta di media. Waketum AMSI Upi Asmaradhana dalam workshop itu menyampaikan bahwa rubrik Cek Fakta memang belum menghasilkan revenue dalam pengembangan bisnis media local tapi telah memberikan nilai atau value lain bagi media, yakni kepercayaan.
"Cek Fakta ini kami perkenalkan di Sulawesi sejak tahun 2018. Kanal cek fakta itu masih belum terlalu dikenal. KabarMakassar.com kala itu hanya bermodalkan tenaga trainer google cek fakta," kata Upi yang juga CEO Kabar Grup Indonesia.
Namun sejak Cek Fakta diperkenalkan di Sulawesi Selatan, lanjut Upi sejumlah pemangku kebijakan pemerintah daerah akhirnya sadar jika verifikasi informasi melalui program cek fakta yang diperkenalkan kabar makassar ini penting untuk meredam ancaman misinfomrasi dan disinformasi yang tumbuh semakin besar di daerah-daerah.
"Butuh kesabaran kami memberikan edukasi tentang pendidikan cek fakta. Setelah beberapa tahun, akhirnya KabarMakassar menjadi pilar pemerintah kota Makassar untuk bermitra dengan Kabar Makassar sebagai penggagas cek fakta di timur Indonesia," ucapnya
Wasekjen AMSI Yulis Sulistyawan juga mengupas strategi pelaku industri media lokal dalam melakukan produksi cek fakta di redaksi media arus utama.
"Produksi konten cek fakta sangat penting untuk didistribusikan secara luas. Karena outreach atau saluran-saluran cek fakta ini bisa dioptimalkan," ungkap Yulis yang juga adalah Wakil Direktur Tribunews.com.
Hal sama juga disampaikan CEO The Conversation Indonesia Prodita Sabarini mengatakan media yang dikelolanya ini tidak fokus ke cek fakta karena konten ini membutuhkan tenaga pemeriksa fakta yang tidak sedikit.
"The Conversation pada masa pemilu. Memilih cek fakta dengan melibatkan akademisi. Ternyata animo mereka untuk terlibat dalam fact checker cukup tinggi dari kalangan akademisi," ucap perempuan yang disapa Odita ini.
Indonesia Fact Checking Summit merupakan forum nasional yang mengulas tentang tren gangguan informasi, penggunaan kecerdasan buatan (artificial intelligence), dan dinamika ekosistem media termasuk selama Pemilu 2024. (*)