Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), bekerja sama dengan Data and Democracy Research Hub – Monash University Indonesia, merilis Survei Situasi Media Siber Indonesia 2025 sebagai upaya memetakan kondisi dan arah transformasi media digital nasional. Melibatkan 220 pimpinan media dari berbagai wilayah, riset ini menyoroti dinamika model bisnis, kesiapan teknologi, serta ketahanan media di tengah disrupsi digital yang terus berkembang.
Hasil riset menunjukkan sejumlah kemajuan penting: kebutuhan modal untuk mendirikan media baru semakin rendah, adopsi analytic tools meningkat pesat, penggunaan TikTok dan produksi konten video melonjak signifikan, serta pendapatan dari iklan digital mulai terdiversifikasi. Temuan ini menandai pergeseran dari sekadar bertahan menuju upaya membangun ketahanan digital. Namun, tantangan besar tetap ada, termasuk rendahnya inovasi di proses inti, ketergantungan pada iklan pemerintah, terbatasnya eksperimen konten, dan belum tumbuhnya peran creator unggulan.
Sebagai tindak lanjut, AMSI berkomitmen mendorong inovasi di hulu—data, produk, dan kreatif—serta memperkuat fondasi keberlanjutan media melalui advokasi kebijakan, skema pendanaan publik, kolaborasi dengan platform digital, dan modernisasi ruang redaksi. Melalui program teknis, fellowship, dan pengembangan kapasitas, AMSI menargetkan ekosistem media yang lebih adaptif, berdaya saing, dan mampu menghadapi tantangan masa depan.
Untuk mendownload dokumen ini silahkan klik link berikut













