Riset

INDONESIAN DIGITAL MEDIA LANDSCAPE REPORT AMSI 2021

Tim Sekretariat
Selasa 1 Agustus 2023

Penelitian ini dilatari dengan harapan adanya suatu ekosistem informasi yang kuat dan sehat. Hanya dengan cara itu media bisa berfungsi dengan baik untuk memastikan publik mendapatkan informasi yang akurat, dan dapat diandalkan. Ekosistem ini perlu didukung oleh semua pemangku kepentingan dalam lanskap media digital.

Oleh karena itu penting sekali keberadaan
riset yang memberikan gambaran umum lanskap media online Indonesia. Data ini diperlukan sebagai informasi awal (
baseline) untuk menyusun langkah strategis membangun ekosistem yang mendukung pengembangan media online di Indonesia.

Karena AMSI meyakini, media mempunyai peran besar dalam menjaga akuntabilitas pemerintah, menegakkan komitmen pada demokrasi serta hak asasi manusia dan mempertahankan keberagaman di Indonesia. Kontribusi media dengan memberikan informasi yang akurat, akuntabel, dan independen amat penting untuk memediasi perbedaan sudut pandang dan meredam konflik.

Terlebih saat ini, ketika ada begitu banyak kekeliruan dan kesalahan informasi yang beredar di media sosial. Algoritma media sosial yang kerap memicu ruang gema
(
echo chamber) memperparah polarisasi di masyarakat. Peran media amat penting sebagai sumber rujukan (clearing house) di tengah banjir informasi tersebut.

Dewan Pers pada 2019 pernah menyebutkan jumlah media di Indonesia mencapai lebih dari 47 ribu dan sebanyak 43.300 di antaranya adalah media online1. Dari jumlah itu media yang telah mendapatkan verifikasi dari Dewan Pers dari 2019 hingga November 2020, baru 1.461 perusahaan media2.

Ekosistem media yang diharapkan berkembang dengan baik adalah kombinasi jurnalisme yang berkualitas dan bisnis yang sehat. Kapasitas untuk memproduksi berita yang baik harus dibarengi kemampuan media mengenali

dan berkomunikasi dengan audiensnya. Setiap kelompok audiens membutuhkan cara komunikasi dan format penceritaan (story telling) yang khas. Keberhasilan sebuah media mencapai hal itu akan menjadi kunci kesuksesannya.

Namun itu saja tak cukup, media juga perlu didukung lingkungan bisnis yang sehat dan berkelanjutan. Tidak dapat dipungkiri disrupsi digital dan pandemi COVID-19 berdampak besar pada model bisnis media lama yang banyak mengandalkan iklan. Oleh sebab itulah, media online di tingkat nasional atau lokal terus memformulasikan dan mengembangkan bisnis model yang tepat untuk menyikapi kondisi tersebut.

Sebagai media siber yang keberadaannya ditopang oleh teknologi digital, penguasaan dan akses pada perkembangan teknologi terbaru merupakan kebutuhan mutlak. Setiap media siber tidak bisa hanya mengandalkan konten unggulan, pola relasi audiens yang unik, dan model bisnis yang mumpuni. Tanpa sokongan teknologi digital, semuanya tak akan berjalan optimal. Sayangnya, sampai saat ini, salah satu kelemahan utama pengembangan media siber di berbagai daerah di Indonesia adalah penguasaan dan akses teknologi digital.

Oleh karena itu, penting ada riset untuk menemukan gambaran umum lanskap media online Indonesia. Data itu diperlukan sebagai informasi awal (baseline) untuk menyusun langkah strategis membangun ekosistem yang mendukung pengembangan media online di Indonesia. Semua materi ini diharapkan bisa menjadi rujukan bagi publik.

Berdasarkan latar belakang tersebut, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dengan dukungan Internews dan USAID MEDIA melakukan Riset Pemetaan Lanskap Media Digital di Indonesia. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi dasar dalam perumusan program dan pendekatan yang tepat dalam pengembangan media online di Indonesia.

Pendekatan yang akurat dan program tepat sasaran dalam pengembangan ekosistem diharapkan dapat menjadi ruang menciptakan media yang beragam, lebih kuat, mandiri dan sehat dari aspek bisnis. Selain itu diharapkan media menjadi lebih independen dan akuntabel.

Untuk mendownload dokumen ini silahkan klik link berikut